Tentang Penulis



Editing Photo Engga' Harus Berjiwa Seni

Desain Grafis dan Editing Photo ehm apalah itu, tak pernah terbayangkan kalau aq akan sering - sering mendengar, melihat bahkan ada dalam bagiannya, ya seperti itulah duniaq sekarang. Berawal dari tawaran pamanq untuk membantu usahanya dalam bidang photo digital. Pertama kali aq datang, aq bisa dibilang orang yang gaptek dalam dunia komputerisasi. Maklum aq hanya lulusan sebuah SMK dan hanya mendapatkan pelajaran M.Office di school dulu. Adobe photoshop, corel, acrobat rider, dan lain sebagainya entah apalah itu semua. Pamanq lah yang paling berjasa atas ilmu mengedit photo yang aq miliki sekarang. Waktu aq dulu ditawari oleh paman untuk membantu beliau di bidang ini, yang pertama terfikirkan dibenakku adalah "apakah aq mampu di bidang ini, sedangkan aq sendiri bukan orang yang kreatif ataupun yang memiliki jiwa seni tinggi", namun beliau bilang "yang menjadi masalah bukan kreatif atu tidak kreatif tetapi rajin dan malas nya u". Dari itu lah kemudian aq mencoba terjun di dunia ini, dan perkataan pamanq itu pun terbukti benar, kata - kata itu kemudian q jadikan penyemangat sampai sekarang. Aq sendiri bukanlah seorang yang mahir dalam bidang desain grafis. Sampai sekarangpun aq masih belajar dan trus akan belajar. Dan mungkin ini alasan yang tepat membuat blog pribadiq ini. Aq ingin mengembangkan ilmu yang aq miliki, untuk itu bagi para pembaca yang mungkin interest dengan editing photo mohon untuk berbagi ilmu nya dengan saya. Selain itu, untuk temen - temen yang ingin belajar mungkin blog ini dapat sedikit membantu. Sekali lagi jangan menyerah hanya karena tidak kreatif, kreatif pun tak kan berhasil tanpa kerja keras, seperti kata orang bijak " Orang rajin akan selalu mencari cara tetapi orang malas akan selalu mencari alasan".


Puas, saat mereka tersenyum senang

Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan dunia editing photo, tentu saja karena saya menyadari potensi diri saya yang memang sama sekali tidak memiliki kreatifitas tinggi. Setelah mencoba ternyata tidak separah yang saya kira, dan saya mulai menyukainya. Seperti yang telah terfikirkan olehku sebelumnya, ditengah perjalanan rasa bosan itu pun muncul juga. Saya melihat mengedit lewat program Adobe Photoshop terkesan monoton dan itu - itu saja. Saya sendiri sulit mengembangkan ilmu ini. Setiap hari dituntut untuk melayani editing deperti yang customer inginkan tanpa memperdulikan akan keterbatasan kemampuan saya. Ehm but, dibalik semua itu ada rasa yang tak pernah saya rasakan sebelumnya, rasa bahagia, senang, haru, bangga yang tercampur menjadi satu saat melihat senyum puas, senang, interest dan bangga dari wajah mereka. Itulah penyemangat terakhir saya saat mata ini telah pedih menatap sang monitor. Dan sampai sekarang pun rasa itu masih dapat saya rasakan.